Hai mendung,
Akhir2 ini kamu selalu datang membangunkanku. Menyejukkan pagiku. Membuatku malas bertemu realita. Semalas mengakui bahwa dia berada jauh dari jangkauanku.
Mendung,
Adakah kau bangunkan dirinya juga setiap pagi? Apakah kau lihat wajah teduhnya kala lelap? Aku iri. Aku tak pernah melihat indah wajahnya saat tertidur. Tak pernah mendapat sapaan lembutnya saat terbangun.
Mendung,
Kesanakah engkau esok pagi? Sampaikan rinduku untuknya. Kecupkan keningnya selembut embun pagi. Katakan padanya, aku menunggu.
Akhir2 ini kamu selalu datang membangunkanku. Menyejukkan pagiku. Membuatku malas bertemu realita. Semalas mengakui bahwa dia berada jauh dari jangkauanku.
Mendung,
Adakah kau bangunkan dirinya juga setiap pagi? Apakah kau lihat wajah teduhnya kala lelap? Aku iri. Aku tak pernah melihat indah wajahnya saat tertidur. Tak pernah mendapat sapaan lembutnya saat terbangun.
Mendung,
Kesanakah engkau esok pagi? Sampaikan rinduku untuknya. Kecupkan keningnya selembut embun pagi. Katakan padanya, aku menunggu.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini