Air Terjun Oehala, Soe, Timor Tengah Selatan, NTT
Salah satu daya tarik dari Kota Soe adalah Air Terjun Oehala. Air Terjun ini unik karena memiliki beberapa tingkat yang dibentuk secara alami oleh susunan batu sehingga menyediakan kesenangan tersendiri bagi kita penikmatnya.
Oehala dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari pusat kota Soe. Transportasi yang menuju ke sana masih belum ada, sehingga disarankan untuk menyewa kendaraan untuk sampai ke Oehala, atau bisa juga dengan meminta diantar oleh ojek dan kemudian meminta supaya ojek tersebut menjemput atau bahkan menunggu (Orang Soe umumnya baik-baik, asalkan kita pintar mengambil hati *promosi*).
Angkutan umum yang menuju ke Kapan tidak bisa mengantar sampai di air terjun, hanya di ‘gang’nya saja dan harus menempuh perjalan sekitar dua kilo untuk sampai ke pintu.
Jalan menuju Oehala itu khas jalan di TTS, sempit, berliku dan untuk jalan masuknya itu masih berbatu-batu, sedikit disayangkan bahwa perhatian pemerintah untuk ikon yang mempopulerkan nama Soe ini sangatlah kurang.
Karcis untuk masuk ke Oehala terbilang murah, hanya beberapa ribu rupiah kita sudah dapat memuaskan diri dengan kesegaran air terjun.
Untuk sampai ke air terjun, kita akan menuruni tangga yang lumayan banyak. Nah karena seperti sudah saya katakana bahwa air terjunnya ada beberapa tingkat, maka sangat menyenangkan jika kita bisa sampai ke bawah. Walaupun tangga yang disiapkan hanya sampai ke tingkat tiga saja, untuk sampai ke bawah semuanya jalan alami, maka harus berhati-hati. Tapi bagi yang sudah mentok di tigkat ketiga (yang adalah bagian air terjun utama) tidak usah berkecil hati, karena itupnn sudah indah. Mandi di air terjun Oehala sangatlah menyejukan karena airnya itu segar tidak dingin membeku.
Sekitaran Oehala kadang bersih, kadang kotor. Biasanya dibersihkan rutin saat hari sabt karena pada hari minggu atau hari libur, oehala sangat ramai, jika kita datang setelah hari libur itu, maka sampah-sampah akan terlihat mengotori lingkungan air terjun.
Bagi yang gemar fotografi, Oehala adalah tempat yang cocok untuk menemukan spot-spot cantik disana. pohon-pohon besar dan akar-akar tangguh banyak dijumpai.
Setelah puas dari Oehala, belum lengkap rasanya kalau belum ke Kilo meter 12 Menuju Kapan. Dari Situ kita dapat menikmati pemandangan Soe dari atas, disertai dengan view gunung yang hijau. Selepas mata memandang hanya hijau ditemani angin yang memeluk membuat seketika semuanya menjadi romantis. Menunggu sunset disini juga pilihan yang pas, sambil merenung, sambil menggalau, sambil nangis juga boleh. Hehe.
Berikut foto-foto yang saya potret bersama teman dan kakak :
Salah satu daya tarik dari Kota Soe adalah Air Terjun Oehala. Air Terjun ini unik karena memiliki beberapa tingkat yang dibentuk secara alami oleh susunan batu sehingga menyediakan kesenangan tersendiri bagi kita penikmatnya.
Oehala dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari pusat kota Soe. Transportasi yang menuju ke sana masih belum ada, sehingga disarankan untuk menyewa kendaraan untuk sampai ke Oehala, atau bisa juga dengan meminta diantar oleh ojek dan kemudian meminta supaya ojek tersebut menjemput atau bahkan menunggu (Orang Soe umumnya baik-baik, asalkan kita pintar mengambil hati *promosi*).
Angkutan umum yang menuju ke Kapan tidak bisa mengantar sampai di air terjun, hanya di ‘gang’nya saja dan harus menempuh perjalan sekitar dua kilo untuk sampai ke pintu.
Jalan menuju Oehala itu khas jalan di TTS, sempit, berliku dan untuk jalan masuknya itu masih berbatu-batu, sedikit disayangkan bahwa perhatian pemerintah untuk ikon yang mempopulerkan nama Soe ini sangatlah kurang.
Karcis untuk masuk ke Oehala terbilang murah, hanya beberapa ribu rupiah kita sudah dapat memuaskan diri dengan kesegaran air terjun.
Untuk sampai ke air terjun, kita akan menuruni tangga yang lumayan banyak. Nah karena seperti sudah saya katakana bahwa air terjunnya ada beberapa tingkat, maka sangat menyenangkan jika kita bisa sampai ke bawah. Walaupun tangga yang disiapkan hanya sampai ke tingkat tiga saja, untuk sampai ke bawah semuanya jalan alami, maka harus berhati-hati. Tapi bagi yang sudah mentok di tigkat ketiga (yang adalah bagian air terjun utama) tidak usah berkecil hati, karena itupnn sudah indah. Mandi di air terjun Oehala sangatlah menyejukan karena airnya itu segar tidak dingin membeku.
Sekitaran Oehala kadang bersih, kadang kotor. Biasanya dibersihkan rutin saat hari sabt karena pada hari minggu atau hari libur, oehala sangat ramai, jika kita datang setelah hari libur itu, maka sampah-sampah akan terlihat mengotori lingkungan air terjun.
Bagi yang gemar fotografi, Oehala adalah tempat yang cocok untuk menemukan spot-spot cantik disana. pohon-pohon besar dan akar-akar tangguh banyak dijumpai.
Setelah puas dari Oehala, belum lengkap rasanya kalau belum ke Kilo meter 12 Menuju Kapan. Dari Situ kita dapat menikmati pemandangan Soe dari atas, disertai dengan view gunung yang hijau. Selepas mata memandang hanya hijau ditemani angin yang memeluk membuat seketika semuanya menjadi romantis. Menunggu sunset disini juga pilihan yang pas, sambil merenung, sambil menggalau, sambil nangis juga boleh. Hehe.
Berikut foto-foto yang saya potret bersama teman dan kakak :
No comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini